Radio ANDIKA 14.55
Fenomena Baru Kenakalan Remaja, Air Rebusan Pembalut untuk Mabuk-mabukan.
Fenomena baru remaja mabuk air rebusan pembalut baru-baru ini dikuak BNN Provinsi Jawa Tengah. Jika biasanya para remaja mengkonsumsi obat batuk atau lem untuk mendapatkan efek fly, tidak dengan remaja mabuk air rebusan pembalut. Fenomena ini ditemukan di daerah Grobogan, Pati, Kudus, Rembang, dan Kota Semarang bagian Timur. Pembalut dipilih dengan alasan lebih ekonomis dibandingan dengan narkotika.
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah, AKBP SUPRINARTO mengatakan, minum rebusan air pembalut menjadi salah satu alternatif remaja untuk mendapat efek seperti konsumsi narkotika. Konsumsi air rebusan pembalut dinilai lebih murah, ketimbang membeli narkotika yang mahal. Mayoritas pengkonsumsi air rebusan pembalut adalah remaja usia 13-16 tahun.
BNN belum bisa menindak fenomena remaja mabuk air rebusan pembalut, karena tidak ada dasar hukumnya. Air rebusan pembalut dinilai belum termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang. Hingga kini, belum ditemukan pasti siapa yang menybarkan tren anti-mainstream ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang SARWOKO OETOMO mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah akan segera meneliti kandungan dari air rebusan pembalut yang digunakan untuk mabuk. Tim akan diterjunkan untuk meneliti, sejauh mana dampak buruk air rebusan pembalut bagi tubuh manusia.(tribun-stm/ikj)#

Komentar